Macam-Macam Imunitas (Pertahanan Tubuh) - Imunitas dapat dibedakan menjadi imunitas alami dan imunitas
buatan. Imunitas alami, yaitu kekebalan yang sudah dimiliki seseorang
sejak lahir, misalnya kekebalan manusia terhadap penyakit-penyakit hewan atau
dikenal sebagai kekebalan spesies walaupun ada juga penyakit hewan yang
dapat menular pada manusia, misalnya penyakit tuberkolosis dari sapi
yang ditularkan melalui susu sapi, penyakit antraks dari biri-biri
dan sapi serta beberapa penyakit lainnya. Imunitas buatan, yaitu kekebalan yang
diperoleh seseorang selama hidupnya, imunitas ini dapat dibedakan lagi
menjadi imunitas aktif dan imunitas pasif. Timbulnya imunitas aktif
disebabkan oleh adanya
rangsangan antigen tertentu dari kuman atau benda asing
yang masuk ke dalam tubuh secara kebetulan atau sengaja sehingga tubuh
menghasilkan antibodi tertentu pula sesuai dengan antigen yang harus dilawan.
Masuknya antigen secara kebetulan, misalnya karena terinfeksi kuman
penyakit campak, cacar air, atau gondong, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.
Istilah “vaksinasi”
digunakan untuk menyatakan upaya tubuh membangkitkan kekebalan
terhadap suatu penyakit secara sengaja, yaitu dengan memasukkan
antigen tertentu ke dalam tubuh. Antigen yang sudah tidak membahayakan
inti disebut vaksin. Ada beberapa macam vaksin yang dikelompokkan
berdasarkan jenis antigen yang terkandung di dalamnya, yaitu
sebagai berikut :
- Toksoid yaitu larutan toksin diubah melalui perlakuan-perlakuan kimia dan fisika sehingga tidak bersifat racun lagi terhadap tubuh.
- Bakteri atau virus yang sudah dimatikan oleh sinar ultraungu, pemanasan, atau secara kimia, misalnya vaksin Salk pencegah kelumpuhan pada anak-anak karena polio.
- Bakteri atau virus yang sudah dilemahkan sehingga hanya menimbulkan infeksi ringan dalam waktu singkat, misalnya, vaksin cacar, tuberkolosis, antraks, dan vaksin Sabin pencegah polio.
- Antigen yang telah dipisahkan dari kuman penyebab penyakit tertentu, misalnya antigen yang diperoleh dari bakteri penyakit pneumonia.
Imunitas aktif biasanya diperoleh beberapa minggu setelah vaksinasi dan berguna sebagai tindak pencegahan terhadap beberapa penyakit, misalnya batuk rejan (pertusis), cacar (variola), hepatitis, polio, difteri, dan campak. Kekebalan tersebut dapat bertahan sampai bertahun-tahun bahkan ada yang seumur hidup. Imunitas pasif dilakukan dengan cara memasukkan antibodi tertentu dalam bentuk serum, yaitu plasma darah yang sudah tidak mengandung fibrinogen. Dalam hal ini tubuh kita berperan aktif untuk mendapatkan kekebalan tersebut. Kekebalan yang diperoleh dengan cara ini biasanya bersifat sementara, yaitu berkisar dari beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar