Memahami Hakikat Manusia dan Peradaban, dan Dinamika Peradaban
Global
A. Hakikat
Peradaban
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada
hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya menghasilkan beragam barang
seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki
kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai
aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi
pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang
tinggi dan mulia. Fairchild, 1980:41,
menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat
tertentu yang diperoleh manusia dan pendukungnya. Peradaban
merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah
mecapai kemajuan tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan,
teknologi, dan spiritual.
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya
berwujud : unsur-unsur budaya yang
bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya. Maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan
telah memiliki peradaban yang tinggi. Oleh karena itu, istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil
kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun
serta pergaulan.
Setiap
masyarakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya
telah memiliki peradaban. Satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya
(cultured). Orang yang cultured adalah
juga yang lettered artinya melek huruf . Orang yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adiluhung yang
hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik
B. Manusia
Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia sebagai makhluk beradab
artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan
berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manui. Konsep masyarakat
adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civilis. Istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga,
atau masyarakat madani.
Kaelan (2002) menyatakan manusia yang beradab adalah manusia yang mampu
melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal). Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi
harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Dalam perkembangannya bisa jatuh
dalam perilaku kebiadaban karena tidak
mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya. Serta manusia tersebut telah melanggar hakikat
kemanusiannya.
C. Evolusi Budaya
dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya
atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Peradaban tidak hanya menunjuk pada
hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan,
dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari budi daya manusia, baik
cipta, karsa, dan rasa. Peradaban hanya terwujud dalam masyarakat teratur. Wujud Peradaban Moral :
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
- Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
- Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
- Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).
D. Dinamika Peradaban Global
Peradaban lahir sebagai respon
(tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi,
menaklukan dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi
kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Penerapan
teknologi bertujuan untuk memudahkan kerja masnusia agar meningkatkan efisiensi
dan produktifitas jadi evolusi kebudayaan
bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu peradaban.
Gelombang perubahan peradaban umat manusia mengalami 3 gelombang :
1. Gelombang I ( the first wave) revolusi hijau, peradaban teknologi pertanian berlangsung
mulai 800 SM – 1500 M Dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
mulai 800 SM – 1500 M Dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
2. Gelombang II Revolusi Industri,
peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M – 1970 M.
Penemuan mesin uap ditemukan
mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan. Mesin-mesin dapat mendengar dan melihat setajam
pancaindera. Lahir
macam-macam mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik.
Penggunaan
mesin industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa eropa.
3. Gelombang III revolusi informasi, peradaban informasi
berlangsung
mulai 1970 M – sekarang. Ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang, seperti:
mulai 1970 M – sekarang. Ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang, seperti:
a. Komunikasi dan data
prosesing
b. Penerbangan dan angkasa luar
c. Energi alternatif dan energi
yang dapat diperbarui
d.Terjadinya urbanisasi yang
disebabkan oleh kemajuan tejnologi komunikasi dan transportasi.
John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa
globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh
negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif
antarnegara, terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di
negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah:
- Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
- Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
- Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
- Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
- Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
- Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
- Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
- Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
- Perubahan dari utara ke selatan.
- Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Naisbitt dan
Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi adanya sepuluh macam
perubahan di era global, yaitu:
1. Abad
biologi.
2. Bangunan
sosialisme pasar bebas.
3. Cara
hidup global dan nasionalisme budaya.
4. Dawarsa
kepemimpinan wanita.
5.
Kebangkitan agama dan milenium baru.
6.
Kebangkitan dalam kesenian.
7. Kemenangan
individu.
8.
Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
9.
Berkembangnya wilayah pasifik.
10.
Privatisasi/swastanisasi atas negara kesahjetraan.
E.
Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia
Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari
globalisasi itu sendiri. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam
peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan
bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar. Di era global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu
wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara (transnasional). Dengan demikian,
orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta
berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar